Peribahasa kuno mengatakan, Dalam setiap maaf itu terdapat Cinta. Ada dua kata penting dalam kalimat di atas, yakni MAAF dan CINTA. Dua kata yang bisa dengan gampang diucapkan dan dijalankan, tapi bisa juga sedemikian sulit terlontar dan enggan dilakukan. Seringkali Pernikahan, Percintaan, dan Persahabatan berubah menjadi permusuhan karena kedua belah pihak gagal memaknai dua kata tersebut.

Silahkan disimak ilustrasi berikut ini, Seorang guru meminta murid-muridnya membawa sebuah kantong plastik dan karung berisi kentang ke sekolah. Masing-masing murid disuruh mengingat nama-nama orang yang tidak bisa mereka maafkan. Setiap nama dituliskan pada sebutir kentang, lalu kentang tersebut dimasukkan ke dalam kantong plastik. Ada yang kantongnnya penuh, ada yang berisi setengah, dan ada pula yang hanya berisi sedikit.
Mulai hari itu setiap murid diwajibkan membawa kantong kentang tersebut kemanapun mereka pergi. Keletihan fisik membawa kantong kentang selama itu secara harfiah menggambarkan beratnya beban spiritual manusia. Padahal secara alamiah perlahan kentang-kentang tersebut menjadi busuk dan menimbulkan bau yang sangat mengganggu pula.